Selamat datang

Mari berbagi.... Semakin sering anda memberi akan semakin sering anda diberi...

Mari berbagi ide kreatif, peluang dan informasi demi kemajuan kita bersama...

Minggu, 14 September 2008

Memberikan ASI Ekslusif


Yang penting ibu mengetahui manajemen laktasi dan percaya diri.

Horeee...--Banyak ibu pekerja yang baru memiliki momongan merasa gundah karena keinginan memberikan ASI ekslusif selama enam bulan khawatir tidak bisa terlaksana karena cuti melahirkan hanya tiga bulan saja.

Seorang ibu yang lain, memperkenalkan susu formula sejak kedua anaknya berusia dua bulan, alasannya agar nanti waktu mulai masuk kerja, tidak perlu adaptasi lagi karena ASI tidak ada.

Konsultan laktasi internasional, dr Dien Sanyoto Besar, SpA, menyatakan memberikan ASI ekslusif masih bisa dilakukan ketika ibu bekerja. “Yang penting ibu mengetahui manajemen laktasi dan percaya diri,” ujarnya dalam acara sharing & caring yang digelar Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) di Dharmawangsa Square, senin pecan lalu.

Agar bisa tetap memberikan ASI walaupun tidak langsung, ibu bisa memerah ASI dan menyimpannya. ASI perah dimasukkan ke botol, lalu disimpan dalam lemari pendingin yang ada dikantor. Untuk menjaga kebersihan wadah penyimpanan maupun alat pompa ASI, sebaiknya ibu mempunyai alat sterilisasi. “ÄSI perah biasanya untuk keesokan harinya,” kata Dien.

Dien menambahkan, untuk menjaga kualitas dan kuantitas ASI, ibu haruslah mengkonsumsi makanan bergizi, terutama sayuran, cukup istirahat, sering menyusui atau memerah ASI, serta memijat payudara. Karena itu, ibu penting mengetahui cara memerah, menyimpan, dan menyajikan ASI perah untuk bayinya. ASI sebaiknya diperah setiap tiga jam karena produksi susu akan makin melimpah jika lebih sering dikeluarkan.

ASI pada dasarnya dapat dikeluarkan melalui tiga cara, yakni menggunakan tangan, alat manual, atau memakai alat pompa elektrik. Cara apa pun yang dipilih, factor kebersihan harus tetap diperhatikan. Sebelum memerah ASI, cucilah tangan dengan menggunakan sabun dan air hingga bersih dan sediakan wadah tertutup yang bersih dan steril untuk menampung ASI. Kemudian perah sedikit ASI, lalu oleskan pada puting dan areola karena air susu ibu mengandung zat anti bakteri. Memerah ASI dibutuhkan keterampilan dan latihan. Untuk itu, jangan mudah putus asa bila ASI anda tidak sebanyak yang diinginkan. Dianjurkan, sebelum cuti berakhir, ibu sudah mulai berlatih memerah ASI.

Konsuler ASI dari AIMI, Nia, menambahkan, pada saat menyimpan ASI, sebaiknya wadah ASI perah diberi label waktu pengambilan. Pemberian ASI perah bisa dilakukan dengan sendok atau cangkir. “Pemberian ASI perah sebaiknya tidak menggunakan botol, untuk menghindari bingung putting,” ia menyarankan.


Sumber : Koran Tempo, Kosmo, Rabu 18 Juni 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda disini