Selamat datang

Mari berbagi.... Semakin sering anda memberi akan semakin sering anda diberi...

Mari berbagi ide kreatif, peluang dan informasi demi kemajuan kita bersama...

Kamis, 25 September 2008

Tips meninggalkan rumah untuk mudik hari raya

Merayakan lebaran dikampung halaman adalah acara yang sangat dinanti oleh sebagian besar warga yang berada diperantauan. Acara kumpul keluarga memang sangat dinantikan untuk bersilaturahmi, melepas rasa rindu kepada anggota keluarga yang lain yang sudah sekian lama tidak bertemu, namun untuk meninggalkan rumah dalam jangka waktu yang cukup lama atau beberapa hari sementara tetangga sekeliling juga banyak meninggalkan rumah, maka kita harus lebih waspada dan memperhatikan beberapa hal.

Demikian tips meninggalkan rumah:
1. Lapor kepada pengurus RT atau lingkungan dan bagian keamanan.

2. Meninggalkan no. HP/ Telepon yang dapat dihubungi kepada keamanan/warga yang tidak mudik untuk memudahkan komunikasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

3. Pastikan semua alat elektronik telah dimatikan (TV, Tape, VCD, Kipas Angin, Mesin Air, AC, dll), dan tidak dalam keadaan tersambung dengan listrik untuk menghidari konsleting akibat petir atau lainnya.

4. Lampu depan dalam keadaan hidup atau lebih baik bila menggunakan photocell atau timer sebagai saklar lamu.

5. Matikan telepon, lepas pesawat dari kabel konektor untuk menghindari sambaran petir.

6. Bersihkan tempat sampah yang berada didalam maupun diluar rumah untuk menghindari dari tikus dan bau busuk saat kembali dari kampung halaman, apabila ada makanan yang tidak tahan lama sebaiknya dibuang atau diberikan kepada orang lain.

7. Periksa kunci pintu, jendela, tralis, pagar, nako mungkin masih ada yang belum terpasang dengan baik, bila perlu pasang kunci tambahan.

8. Titipkan hewan peliharaan kepada tetangga yang tidak pulang atau ke rumah penitipan hewan disekitar rumah.

9. Pastikan rumah tidak bocor pada saat ditinggal mudik.

10. Simpan barang berharga ditempat yang aman.

11. Persiapkan sesuatu sebelum mudik, bagi yang membawa kendaraan pastikan kendaraan dalam kondisi prima, bagi yang menggunakan kendaraan umum hindari penggunaan perhisan berlebihan, hati-hati dengan barang bawaaan, bawa uang disaku/dompet seperlunya saja jangan berlebihan.

12. Berdoálah sebelum meninggalkan rumah,"Selamat jalan semoga selamat sampai tujuan".

Selasa, 16 September 2008

Rute Trans Jakarta

Horeee...--Dengan bertambahnya rute angkutan bus Trans Jakarta bagi sebagian masyarakat jakarta, menjadi lebih mudah dan lebih cepat untuk melakukan perjalanan. Namun dengan keberadaan lajur khusus itu yang telah rampung 7 (tujuh) koridor menjadikan sebagian calon penumpang merasa bingung untuk berganti lajur apabila harus berganti arah tujuan dengan menyambung lajur bus yang lain. Untuk Melihat Rute Trans Jakarta Klik disini
Sehingga perjalanan lebih mudah. Selamat menempuh perjalanan

Minggu, 14 September 2008

Tip Menyimpan ASI

Horeee...--
  • Sebelum dimasukkan ke freezer, ASI perah (ASIP) ditaruh lebih dulu di lemari es bagian bawah. Sebaiknya simpan dalam volume 60-120 ml per botol untuk mengurangi sisa yang terbuang.
  • Bila memungkinkan, gunakan ASIP yang belum beku karena kandungan nutrisi dan zat-zat antiinfeksinya lebih tinggi.
  • Boleh saja menggabungkan ASIP hasil beberapa kali pompa dalam satu wadah, tapi dengan sejumlah syarat, diantaranya ASIP segar dapat digabungkan sewadah dengan ASIP lain yang berada dalam suhu ruangan. Namun, bila ingin digabungkan dengan ASIP yang disimpan di dalam lemari es, harus didinginkan dulu.

Menghangatkan ASIP

Berikan ASIP dengan hari dan tanggal paling lama lebih dahulu
Cium aromanya. Bila baunya asam dan rasanya tak sedap, jangan digunakan lagi.
Cairkan ASIP beku selama 12 jam dalam lemari es sebelum diberikan kepada bayi.
Hangatkan ASIP dingin dengan cara meletakkan botolnya di dalam mangkuk berisi air hangat atau pegang botol ASIP di bawah aliran air hangat.
Jangan panaskan ASIP di atas kompor ( Api )
Jangan pula dipanaskan dalam microwave.
Karena asi tidak bersifat homogen, bila disimpan, cenderung terjadi proses pemisahan. Lemak akan naik ke atas dan membentuk lapisan krim. Kocok secara perlahan-lahan sebelum diberikan.
Jangan lupa periksa suhu ASIP yang sudah dihangatkan sebelumdiberikan kepada bayi. Bila perlu, cicipi ASIP terlebih dulu sebelum diberikan.

Sumber : Koran Tempo, Kosmo, Rabu 18 Juni 2008
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia http://aimi-asi.org

Memberikan ASI Ekslusif


Yang penting ibu mengetahui manajemen laktasi dan percaya diri.

Horeee...--Banyak ibu pekerja yang baru memiliki momongan merasa gundah karena keinginan memberikan ASI ekslusif selama enam bulan khawatir tidak bisa terlaksana karena cuti melahirkan hanya tiga bulan saja.

Seorang ibu yang lain, memperkenalkan susu formula sejak kedua anaknya berusia dua bulan, alasannya agar nanti waktu mulai masuk kerja, tidak perlu adaptasi lagi karena ASI tidak ada.

Konsultan laktasi internasional, dr Dien Sanyoto Besar, SpA, menyatakan memberikan ASI ekslusif masih bisa dilakukan ketika ibu bekerja. “Yang penting ibu mengetahui manajemen laktasi dan percaya diri,” ujarnya dalam acara sharing & caring yang digelar Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) di Dharmawangsa Square, senin pecan lalu.

Agar bisa tetap memberikan ASI walaupun tidak langsung, ibu bisa memerah ASI dan menyimpannya. ASI perah dimasukkan ke botol, lalu disimpan dalam lemari pendingin yang ada dikantor. Untuk menjaga kebersihan wadah penyimpanan maupun alat pompa ASI, sebaiknya ibu mempunyai alat sterilisasi. “ÄSI perah biasanya untuk keesokan harinya,” kata Dien.

Dien menambahkan, untuk menjaga kualitas dan kuantitas ASI, ibu haruslah mengkonsumsi makanan bergizi, terutama sayuran, cukup istirahat, sering menyusui atau memerah ASI, serta memijat payudara. Karena itu, ibu penting mengetahui cara memerah, menyimpan, dan menyajikan ASI perah untuk bayinya. ASI sebaiknya diperah setiap tiga jam karena produksi susu akan makin melimpah jika lebih sering dikeluarkan.

ASI pada dasarnya dapat dikeluarkan melalui tiga cara, yakni menggunakan tangan, alat manual, atau memakai alat pompa elektrik. Cara apa pun yang dipilih, factor kebersihan harus tetap diperhatikan. Sebelum memerah ASI, cucilah tangan dengan menggunakan sabun dan air hingga bersih dan sediakan wadah tertutup yang bersih dan steril untuk menampung ASI. Kemudian perah sedikit ASI, lalu oleskan pada puting dan areola karena air susu ibu mengandung zat anti bakteri. Memerah ASI dibutuhkan keterampilan dan latihan. Untuk itu, jangan mudah putus asa bila ASI anda tidak sebanyak yang diinginkan. Dianjurkan, sebelum cuti berakhir, ibu sudah mulai berlatih memerah ASI.

Konsuler ASI dari AIMI, Nia, menambahkan, pada saat menyimpan ASI, sebaiknya wadah ASI perah diberi label waktu pengambilan. Pemberian ASI perah bisa dilakukan dengan sendok atau cangkir. “Pemberian ASI perah sebaiknya tidak menggunakan botol, untuk menghindari bingung putting,” ia menyarankan.


Sumber : Koran Tempo, Kosmo, Rabu 18 Juni 2008